Jumat, 28 September 2012

Lily & Akasia.

Pertemuan itu...

Lily. Cewek mungil yang setahun lebih muda di banding usia teman-temannya di kelas adalah anak yang aktif dan pintar. Hobinya menulis dan baca buku. Tapi entah kenapa dia kuliah di jurusan arsitektur.

Tahun ini dia resmi menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas ternama di Semarang. Beruntunglah dia bisa keterima di universitas itu karena nggak sedikit temannya gagal lulus seleksi. Dan di universitas itu hanya ada dua orang murid SMA nya yang keterima.

Namanya, Kai. Cowok yang cukup populer karena kepintarannya dalam mata pelajaran ekonomi. Dia juga salah satu anak olimpiade ekonomi. Jadi wajar saja kalo sekarang dia jadi mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Lily dan Kai baru mengenal satu sama lain ketika dia tau hanya mereka berdua yang ada di universitas itu. Walaupun Kai mengenal Lily tapi Lily tidak mengenalnya. Hanya sekedar tau nama tapi tidak pernah mengobrol ataupun bertatap muka. Bukan, bukan karena Lily sombong. Tapi karena mereka di SMA beda kelas dan bahkan beda jurusan. Dan mungkin karena Lily juga termasuk anak yang populer di sekolahnya karena Lily aktif di OSIS dan beberapa ekstrakulikuler.

Dalam hidupnya, mencari teman itu sulit, mencari musuh itu mudah. Makanya ketika dia tau Kai masuk universitas yang sama, Lily segera mencari tau tentang sosok seorang Kai pada teman-temannya. Dia juga tak lupa mencari nomer handphone Kai di buku angkatan sekolahnya. Sampai akhirnya kini mereka berteman baik dan saling mendukung.

Lily itu anak yang mudah berbaur dengan siapa pun. Dia ramah dan murah senyum. Kadang tingkahnya masih seperti anak-anak tapi kadang juga sok bijaksana. Walaupun namanya terkesan pribadi yang lemah lembut tapi tidak pada Lily yang satu ini. Dia agak seperti cowok karena suka sama dunia sepakbola, juga lebih suka gabung sama para cowok di kelasnya di banding teman-teman ceweknya. Kadang style pakaiannya juga berubah-ubah. Kadang memakai rok seperti cewek-cewek feminim tapi kadang.........dia berantakan sekali. Lily orang yang cuek, nggak peduli apapun yang orang gunjingkan tentang dia.

Saat Lily jadi seorang mahasiswa baru atau bahasa kerennya maba, banyak hal yang menuntut Lily jadi lebih baik lagi. Bukan hanya ilmu yang harus dia dapatkan tapi juga pengalaman dan teman yang banyak dari berbagai jurusan dan daerah asal. Karena itu akan memudahkannya bersosialisasi dengan baik.

Sampai suatu saat, Lily mengenal sosok Indra. Cowok yang dia kenal melalui jejaring sosial facebook, Indra cowok yang baik dan ramah. Kebetulan Indra masih dari daerah yang sama dengan Lily cuma beda sekolah saja. Lily tak masalah berteman dengan siapapun karena bergaul itu penting tapi tidak berlebihan.

Mereka juga akhirnya berteman baik, seperti halnya Lily dan Kai. Tapi kini Lily dan Kai memiliki kesibukan yang beda dan perbedaan itu membuat mereka jadi jarang bertemu. Maklum sudah beda jurusan, juga beda fakultas.

Indra juga setahun lebih tua di banding usianya Lily. Ya, memang angkatan sekarang harusnya diiTkuti tahun lahirnya Indra atau Kai. Tapi  kiitu bukan masalah bagi Lily, karena prinsipnya, selagi kita masih bisa untuk belajar mengapa harus ditunda?

Mungkin karena bagi Indra, Lily masih seperti anak kecil, dia seperti selalu ingin melindunginya. Indra nggak akan ngebiarin Lily pulang dari kampus sendiri ketika sudah sore padahal Lily pulang paling lama dari kampus masih sekitar jam 6 sore dan itu masih ada angkot untuk pulang ke rumah kosnya.

Indra juga pernah bilang, kalo dia akan mengantarnya kemanapun atau menjemputnya dimana pun, kapan pun dia minta. Lily tak mengerti, kenapa dia mendapatkan teman sebaik itu. Tapi dia sangat bersyukur karena Tuhan nggak akan membiarkan Lily merasa sendiri.

Tapi ini bukan tentang Kai ataupun Indra. Tapi ini tentang sesuatu yang membuat Lily berdebar-debar. Tentang seseorang yang selalu membayangi pikiran dan hatinya. Tentang seseorang yang membuat Lily jatuh dalam tatapannya........




to be continue...




Seandainya...

Aku kalah, bahkan jauh sebelum mulai angkat senjata.
Kau ada di hidupku, tapi bukan untuk ku miliki.
Kerjap mata indahmu hanya untuk dia dan selamanya itu tak akan berubah.
Meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?

Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, ku mohon jangan menyalahkan dirimu.
Mungkin memang sudah begini takdir rasaku.
Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ketujuh.
Aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu.
Karena inilah pengorbanan terakhirku: membiarkanmu bahagia tanpa diriku...







Windhy Puspitadewi

Minggu, 16 September 2012

Dear Someone

Baru saja kutulis namamu di diary harianku
Belum habis semua rasa bahagia kutuang
Haruskah kini kutuliskan tentang lara,
tentang kesendirian yang tak kutau akhirnya ?

Ku tau kau takkan pernah menjawabnya
Sebab kau pergi saat ku masih ternganga
Terbuai segala pesona rasa jatuh cinta
Haruskah kurobek semua seolah tak pernah ada ?

Your Name

I wrote your name in the sky,
but the wind blew it away.
I wrote your name in the sand,
but the waves washed it away.
I wrote your name in my heart,
and forever it will stay
.


Jessica Blade

Teruntuk Calon Imamku yang Tertulis di Lauhul Mahfudz!

Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..

Ingin ku beri tahu padamu.. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia.. Orang tua yang begitu sempurna.. Dengan cinta yang begitu membuncah..
 Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga..

Maka, padamu ku katakan.. Saat Allah memilihmu dalam hidupku, maka saat itu aku berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku.. Memperlakukanku dengan sayang yang begitu indah..

Padamu yang Allah pilihkan untukku.. Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan.. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu, dan aku tahu. Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu.. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
 Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dengan ilmu dan tarbiyah, membentukku menjadi wanita yang mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dengan ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita.. Itulah visi pernikahan kita.. hanya beribadah pada-Nya ta’ala..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai nahkodaku.. Ingatlah.. Aku adalah mahluk-Nya dari tulang rusuk yang paling bengkok.. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.. Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah.. Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu.. Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah.. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku.. Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan.. Maka di mataku kau adalah yang terindah, kata-katamu adalah titah untukku, selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu.. Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yang indah, yang kokoh, yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku.. Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita –insya’Allah-… Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan JANNAH… Yang di pundaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah, yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkah kau mampu membentuk mereka.. Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka.. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku.. Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. Mudahkanlah jalanku ke Jannah-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Jannahku..

Terlalu Cinta

Dosakah...
Bila ternyata
Aku merindukanmu...
Setelah janji ini,
Tlah lama teringkari.

Salahkah...
Bila ternyata,
Setiaku menunggu...
Masih adakah jalan,
Kembali bersamamu...

Mengertilah...
Karena aku,
Yang terlalu cinta kamu...

Mengertilah...
Karena aku,
Aku yang terlalu mencintaimu...

Salahkah...
Bila memaksa,
Memintamu kembali...
Segenap cinta ini,
Takkan kecewakanmu lagi...





Numata

Selasa, 17 Juli 2012

Greaest Love♥

You bring me laughter when I'm down,
Always there to lift my frown...
You hold me tight when I'm cold,
You'll stand by me till I grow old...
Loving me like no other,
Gentle and sweet just like a mother...

Your love is pure forever true,
Inside my heart is a place for you...
The touch of your lips against my skin,
Softness so smooth brushing along my chin...
Words of compassion forever sweet,
How ever was I so lucky to have meet...

My dearest love I hold so dear,
For never do I have to fear...
Honest and truthful in loving me,
Always and forever it is she...
The woman I love and have given my heart,
To live this life and never depart...

A beauty I found upon thee eye,
Captured my heart and I chose to be by...
Her side through good times and the bad,
To comfort and love her even when she's sad...
She is my life she is my love,
She is the greatest gift from up above...

Cinta......................?

Apapun yang membuat mu berdebar-debar dan bersemangat, itu dinamakan ce-i-en-te-a.....CINTA!
Kamu tidak perlu mancarinya, hanya cukup menyadarinya saja.


Jika menutup mata, tanpa perlu ada alasan apapun, hanya ingin bersamanya............sederhana!
Ya, sesederhana itulah untuk menyadari cinta :)
 

Tanpa Judul

Bukan hal yang salah memiliki mimpi
Bukan hal yang salah mempunyai tujuan
Tujuan seperti sinar
Kesanalah kita berlari
Dan........untuk itulah kita hidup
Tapi, terkadang sinarnya terlalu menyilaukan
Membuat kita sulit melihat
Sehingga tiba suatu saat kita harus sejenak berhenti
Untuk menyadari sinar yang ada pada kita sendiri....





Windhy Puspita Dewi -Morning Light

Selasa, 10 Juli 2012

Anak SMA #Part3

Juli, 2009

Pagi buta di hari Senin.

Aku terbangun dan segera bergegas mandi dan sholat.
Setelah itu Aku merapikan semua perlengkapan MOPDIK Ku yang sudah Ku siapkan sejak sepulang Pra MOPDIK.

Aku bergegas pergi ke tukang sayur, yang pastinya untuk membeli sayur dan lauk, yang di sudah ditentukan oleh Kakak Kelas kemarin untuk dibawa sebagai salah satu persyaratan "GILAK" itu!
SeingatKu, Aku membeli seikat sayur bayam dan tempe. Sepertinya sih ya hehehe :P

Sambil menunggu IbuKu memasak, Aku memakai "atribut" MOPDIK. Dimana waktu itu Aku disuruh Kakak KelasKu menggunakan tas yang terbuat dari kantong kresek yang warnaya hitam-putih, lalu berdasi dari pete, bertopi yang terbuat dari besek serta harus di kuncir sebanyak tanggal hari itu, kalau tidak salah 13kunciran, sampai-sampai AyahKu membantu menguncir rambutKu hehehe, dan yang tidak pernah ketinggalan adalah papan nama. Celakanya semua embel-embel itu harus dipakai sebelum masuk gerbang sekolah, karena akan ada senior yang menunggu digerbang sekolah. Wah merah aja tuh muka ku kalau dilihat oleh warga sekitar sekolahKu. Tapi karena tuntutan senior, yaaaaah...............ikuti aja deh dari pada bonyok :D

Semua bereeeeeeeeees. Dan, siap berangkaaaaaaaaaaaaaaat!
Eh, tunggu! Masih ada satu masalah......!
Celaka!!!
Aku ke sekolah harus naik motor!!

Dan, apa mungkin orang-orang tidak "mentertawakan" Ku sepanjang perjalanan?


Aku tidak habis pikir. Macam manusia apa Aku berkeliaran di jalan umum dengan "atribut" seperti ini? Hhhhhhhhhhh.......-_________-

Aku sempat bercermin, memandang diriKu sendiri dengan "atribut" seperti itu. Belum lagi AyahKu yang malah tertawa melihatKu "seperti ini".

Sekitar jam 6 pagi aku berangkat menuju sekolah dengan "atribut" ini. Diantar IbuKu yang cantik. Semua embel-embel ini kututupi dengan jaketKu. Karena ya berhubung sekolahKu itu lumayan jauh dari rumah, maka Aku harus melewati beberapa sekolah yang juga sedang melaksanakan MOPDIK. Mereka juga tak kalah KONYOL-nya dari "atribut" Ku. Hahaha :D Sempat tertawa melihat mereka, tapi gak lama Aku langsung tersadar dengan diriKu sendiri yang sama saja seperti mereka.

Sesampainya disekolah.....tercintaaaaaaaaaaah!
Terlihat banyak siswa/i berseragam putih-biru berkerumun di depan sekolah. Ada yang mengantri masuk gerbang, karena sebelum masuk perlengkapan Kami dicek terlebih dahulu, ada yang sedang merapikan perlengkapan, ada juga yang sedang asik mengobrol dengan temannya, seakan MOPDIK ini sudah biasa bagi mereka.

Kami memasuki kelas masing-masing untuk menyimpan semua persyaratan, KECUALI embel-embel yang dipakai. Setelah itu, Kami berbaris rapi di lapangan sekolah. Mengikuti Apel Pembukaan MOPDIK dipagi hari yang cerah. Lalu, Kami kembali ke kelas masing-masing. Tak lama, Kakak Kelas pun masuk.

Kami di beri buku panduan Siswa Baru dan Jadwal MOPDIK. Sama seperti Pra MOPDIK Kami harus pulang sekitar jam 2 siang. Dan, sama seperti Pra MOPDIK pula Kakak Kelasnya masih saja Garing. Nge-jayus yang gak jelas dan gak penting. Buat Aku tertawa getir. HA HA HA

Lanjuuuuuuuut....

Tapi, ya. Sesuatu yang bikin Aku jantungan di acara MOPDIK ini ketika, sekumpulan Kakak Kelas berbaju Hitam dan bermuka sangar seperti ingin menerkam Kami karena tidak pernah makan setahun itu datang tiba-tiba.

Mereka dengan menakutkan datang tanpa permisi tanpa salam tanpa di-iyakan oleh Kami.
Meng-gedor - gedor pintu.
Berkoar-koar.
Memukul meja.
Melampiaskan amarah.
Melenyapkan segala persyaratan MOPDIK.
Menghancurkan waferKu.
Merusak topi besekKu.
Merobek papan nama teman-temanKu.
Membawa obor, eh enggak deng.
Mereka menghancurkan semuanya. Se-mu-a-nya. Betapa BAIKnya mereka tak menghargai semua usaha Kami. Mereka menatap kami dengan pandangan, terima kasih mainannya HAHAHA.

Kami diam. Mereka berlalu tanpa beban dan permisi. Kami tersenyum getir menahan emosi.
Tak lama "penguasa" itu datang menenteng pentungan satpam. Kini hanya satu orang saja. Tapi tetap saja datang tak di undang pulang tak di antar.

Mau apalagi sih ini......?, pikirKu.







Bersambung...............



With Love,

Ririn Anggi Angraeni

Jumat, 06 Juli 2012

Anak SMA #Part2

Juli, 2009

Hari itu.
Entah tanggal berapa.
Entah hari Sabtu atau Minggu.
Aku datang ke SMAN 1 Cikarang Barat, berseragam putih biru, berstatus Siswa Baru.

Kami, Siswa Baru, segera diatur berbaris di lapangan sekolah untuk mengikuti acara Pra MOPDIK.
Apel pembukaan dimulai.
Setelah itu, Kami di beritahukan untuk mencari nama Kami di depan kelas masing-masing.
Dari ruang 1 - 5 tidak tercantum namaKu.
Dan ternyata namaKu ada di ruang 6.
Saat itu ada 8 Ruang yang terpakai.

Aku segera memasuki kelas itu.
Kesan pertama yang ku dapat: KOTOR dan BERDEBU!
Ya, Aku maklum sih. Karena, kelas itu sudah hampir 2 minggu tidak di tempati karena libur sekolah.

Aku duduk di barisan paling depan. Sendirian!!-___-
Tetap santai sih, tapi gelisah juga takut gak punya temen sebangku.
Eh, tapi gak lama ada seorang cewek yang duduk di sampingKu :D
Sambil menunggu Kakak-Kakak OSISnya, aku sempatkan untuk berkenalan dengan teman sebangkuKu dan juga yang duduk di belakangKu.

Mereka adalah: 1) Riska Noviani Pasundan (teman belakang). 2) Sonya Veradianty (teman belakang). 3) Umah Riyah (teman sebangku).

Kami saling bertanya satu sama lain. Gak lama, Kakak-Kakak OSISnya datang ke dalam kelas.
Mereka memperkenalkan diri dan memulai kegiatan.

Awalnya, Kami disuruh memperkanalkan diri masing-masing di depan kelas.
Terus, Kami disuruh mengingat teman-teman 1 kelas.
Ya, berhubung untuk mengingat nama yang banyak dalam beberapa menit otakKu gak sanggup.
Ya sudah Aku cuma inget Riska, Sonya sama Umah.
Payah-_-


Setelah itu, kita dikasih waktu istirahat untuk Sholat Dzuhur, dll.
Kembali lagi masuk ke kelas. Waktu sudah menunjukan pukul 13:00 WIB. Sudah siang Mas Bro!!
Tapi, Kami melanjutkan kegiatan. Untuk kegiatan selanjutnya, Kami diberitahukan untuk membawa persyaratan-persyaratan MOPDIK.

Sempet mau teriak pas lagi nulis persyaratan-persyaratan GILAK itu.
Tapi ya, gak mungkin teriak disitu. Bisa dibacok terus digorok kali ya sama Kakak Kelas :D

Sekitar jam 14:00 WIB, Kami di perbolehkan pulang kerumah masing-masing.
Syukur Alhamdulillaaaaaaaaaaaah~ *elusdada*

Udah bad mood sebenernya di ruang itu. Bukan karena gak ada temen dari satu SMP.
Tapi, karena Kakak-Kakak OSISnya yang Garing, Jayus deh pokoknya. #emaapya



Esoknya....



bersambung....



With Love,

Ririn Anggi Angraeni

Anak SMA #Part1

2009

Pagi itu...
Di sebuah SMA Negeri.
Aku melihat sebuah papan pengumuman di ujung sana.
Terlihat kertas-kertas berwana pink itu tertempel rapi di papan pengumuman.
Orang-orang yang datang, berlarian menuju papan pengumuman itu.
Aku pun bergegas mengikuti mereka. Berdesakan. Berusaha mendapatkan celah untuk menerobos ke depan papan itu.
Ku cari namaKu di antara nama-nama yang tercantum pada kertas berwarna pink itu.
Dan, nyatannya, tak ada satu huruf pun yang berkaitan dengan namaKu.

Aku diam. Menutup mata. Menarik nafas dan berbalik badan.
Segera Ku langkahkan kaki Ku menuju tempat Ibuku menunggu.

"Aku gak lolos, Mah," ucapku tak berani menatap mata Ibuku.
"Ya sudah, gak apa-apa. Masih banyak SMA Negeri kan?"
Aku mengangguk mengiyakan.

Rasanya mendung. Ingin sekali Aku teriak dan menangis. Tapi semua Ku tahan. Miris rasanya melihat nilaiKu kurang 0,2 dari yang di tentukan. Hmm :")

Hari itu pun berlalu.
Esoknya. Aku datang ke sebuah SMA Negeri yang ada di daerah Cikarang Barat.
Sebenarnya, Aku tak pernah mengenal daerah itu lebih jauh. Hanya sekedar "tau" saja.

Masih ditemani Ibuku, aku berangkat dengan sepeda motor kami yang berwarna biru.
Kami sempat berhenti sejenak untuk memastikan arah jalan menuju sekolah itu.

Terpampang petunjuk bertulisakan "SMA Negeri 1 Cikarang Barat 100 meter".

Kami mengikuti arah petunjuk itu.
Dan....
Sampailah kita di sebuah sekolah yang letaknya ada di sebuah perumahan.

Aku terdiam. Mata ku tertuju pada setiap sudut sekolah itu.

Ya, walaupun bukan sekolah favorite, ini tidak terlalu buruk, pikirku.

Aku segera menuju ruang dimana berkas-berkasku harus diserahkan.
Tidak butuh proses panjang untuk mendapatkan surat tanda terima dari sekolah ini.
Karena sebelumnya Aku sudah mengisi sekolah ini jadi pilahan kedua ketika tidak diterima.

Aku segera melakukan daftar ulang di sekolah itu.
Membayar SPP, Seragam, dan lain-lain.
Semua sudah beres. Tinggal menunggu hari dimana Aku akan berseragam PUTIH ABU-ABU!

Aku menghela nafas. Rasanya lega aku bisa dapat SMA Negeri. Ya, Walau rasanya masih terpukul.
Aku berusaha tegar dan tersenyum.

"Gak masalah gak dapat SMA Favorite. Yang penting, Aku bisa berprestasi disini. YA! Disekolah ini. Di SMA Negeri 1 Cikarang Barat. Mengharumkan nama sekolah dan membanggakan Orang TuaKu," ucapku dalam hati.


bersambung...



with love,

Ririn Anggi Angraeni

Rabu, 04 Juli 2012

10 Kutipan Kesuksesan yang Akan Membantu Anda Selangkah Lebih Maju

Saya rasa anda akan menemukan pertolongan dalam ke-10 kutipan kesuksesan berikut, dimana anda akan memperoleh bekal untuk melangkah maju.



Kutipan Kesuksesan #1: “Kesuksesan tidaklah permanen, dan kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal” – Mike Ditka
Hal ini merupakan hal pertama yang harus anda pahami. Kehidupan terus berubah dan ada dua kebenaran yang perlu anda ketahui. Pertama, jika anda mengalami masalah setelah anda menerima hasil yang besar; hal ini normal terjadi. Jangan menjadi putus asa; orang lain pun mengalaminya. Kedua, kegagalan anda bukanlah sesuatu yang fatal. Anda membaca artikel ini, maka anda masih hidup. Anda masih memiliki kesempatan untuk bangkit kembali.

Kutipan Kesuksesan #2: “Kesuksesan tidaklah permanen. Hal yang sama juga berlaku untuk kegagalan.” – Dell Crossword
Inilah langkah selanjutnya: memahami bahwa tidak saja anda akan bertahan dari kegagalan, namun juga kegagalan bukanlah sesuatu yang permanen. Jika anda terus bertahan, akan ada satu titik dimana kegagalan akan berhenti dan anda akan meraih kesuksesan. Jadi, bagaimana kita bisa bangkit kembali?

Kutipan Kesuksesan #3:”Ketika anda jatuh terlentang, jika anda masih bisa melihat keatas, berarti anda bisa kembali berdiri.” – Les Brown
Langkah pertama adalah melihat ke depan: hal inilah yang membuat perbedaan antara kekalahan dan terus melanjutkan perjuangan. Lihatlah ke atas dan mulailah bergerak ke arah anda menatap. Dan dalam waktu singkat anda akan berdiri tegak.

Kutipan Kesuksesan #4:”Kegagalan adalah peluang untuk memulai kembali dengan lebih cerdas” – Henry Ford
Jika sekarang anda berdiri, akhirnya anda memiliki kesempatan untuk memulai kembali dengan informasi dan pengetahuan lebih dalam mengenai cara apa yang tidak berhasil dan yang mungkin berhasil. Kedua hal ini sangatlah bernilai. Belajarlah dari kegagalan dan bersiaplah untuk kembali melangkah. Apa yang akan anda lakukan untuk memastikan hal ini akan berjalan lebih baik?

Kutipan Kesuksesan #5: “Asumsi yang salah merupakan sebab dari semua kegagalan. Milikilah keberanian untuk menguji asumsi anda.” – Brian Tracy
Kali ini anda harus berani menguji asumsi anda. Hal ini akan membedakan antara memulai kembali sesuatu dengan sukses dan hanya bangkit berdiri. Perjalanan anda meraih sukses adalah proses belajar. Sebuah proses untuk menemukan bagaimana hal-hal bisa bekerja. Pemahaman anda akan diuji. Andalah yang mengambil keputusan: anda yang menjadi penguji atau kehidupan yang akan menguji anda.

Kutipan Kesuksesan #6: “Untuk meraih kesuksesan, anda harus berani gagal.” – Anonymous
Jadi, anda harus berani menerima kegagalan. Lalui kegagalan dalam waktu sesingkat mungkin, belajar dari kegagalan anda dan tingkatkan kewaspadaan anda. Kenali hal-hal yang belum anda kuasai dan ikuti rencana untuk menguasainya dengan uji coba. Ingat, tindakan adalah guru terbesar.

Kutipan Kesuksesan #7: “Anda selalu melalui kegagalan dalam perjalanan menuju sukses.” – Mickey Rooney
Ingat: anda belum mampu mengelola semua persoalan rumit yang anda hadapi dalam mencapai tujuan anda, meskipun anda merasa sudah mengeluarkan semua kemampuan anda. Kegagalan merupakan suatu hal yang wajar dan anda harus menerima bahwa kegagalan merupakan guru terbaik. Jadi bersiaplah untuk menghadapi kegagalan-kegagalan lain setelah anda kembali memulai sesuatu, belajarlah dari kegagalan tersebut dan ...

Kutipan Kesuksesan #8: “Selalu ingat bahwa keputusan untuk mencapai sukses lebih penting dibandingkan hal apapun.” – Abraham Lincoln
Keputusan dan kegigihan merupakan dua poin penting untuk meraih kesuksesan. Tidak ada hal lain. Ambil keputusan untuk tidak pernah menyerah dan anda tidak akan pernah gagal. Dan setiap kali anda tergoda untuk berhenti, ingatlah bahwa …

Kutipan Kesuksesan #9: “Banyak kegagalan hidup terjadi karena orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.” – Thomas Edison
Sukses sering diartikan sebagai langkah terakhir. Dan seringkali anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada langkah berikutnya. Akan ada titik dimana pengalaman masa lalu anda akan bertemu dan anda akan mengetahui cara untuk menyelesaikannya. Lakukan terus menerus, dan kesuksesan akan tercipta dengan sendirinya. Namun kutipan kesuksesan terpenting adalah:

Kutipan Kesuksesan #10: “Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, namun menjadi orang yang bernilai.” – Albert Einstein
Kesuksesan sejati hanya bisa diraih hanya jika anda melayani orang lain. Temukan cara untuk memberi nilai pada kehidupan mereka, dan anda akan meraih kesuksesan.