Sabtu, 05 Januari 2013

Ketika Mimpi Mengalihkan Duniaku #2

Tapi, hari itu, malam itu, beberapa hari menuju penutupan pendaftaran SNMPTN Undangan...............

Malam itu aku tertidur lelap hingga aku memimpikan hal yang tak pernah kuduga. Mungkin, itu adalah jawaban dari semua do'a-do'a ku selama ini, tentang ke-galau-an memilih jurusan dan universitas. Aku memimpikan apa yang saat ini sedang aku jalani.  

Di alur mimpi itu, aku memilih 2 jurusan study ku, Kebidanan dan Arsitektur, 2 jurusan yang masing-masing aku daftar di Akademi Kebidanan dan Universitas Diponegoro. Dan, ketika pengumuman hasil seleksi, aku tidak di nyatakan lulus seleksi pada jurusan Kebidanan. Aku sempat menangis, tapi semua berubah ketika aku di nyatakan lulus seleksi di Undip jurusan Teknik Arsitektur. Setelah mimpi itu berakhir aku termenung ketika sadar dari tidurku.

Aku sempat berfikir, itu adalah sebuah jawaban dari do'a-do'aku tapi aku juga berfikiran kalo itu hanya sebuah bunga tidur yang terbawa suasana dari ke-galau-an ku. Sejak saat itu aku mulai berfikir keras untuk mengerti makna mimpi itu dan tak ada seorang pun yang tau tentang mimpi itu, termasuk orang tuaku.

Besok siangnya, adalah pengumuman seleksi SMBB Telkom. Aku sempat khawatir dan teringat mimpi itu. Tak ada bagian yang menjelaskan aku lulus seleksi Ilmu Komunikasi, bahkan menjelaskan aku memilihnya pun tidak. Dengan segenap rasa yang bercampur aku membuka situs pengumuman SMBB Telkom. Dan..........................Ah! Aku gagal lulus Ilkom-nya IM Telkom tapi.........lulus Desain Interior-nya STISI Telkom. Ini absurd! Hal yang ngga pernah aku ingin bahkan belum pernah aku pikirkan dapat ku gapai dengan mudah. Bertambah lagi hal yang membuatku galau.

Dan, akhirnya, aku memantapkan diri untuk masuk Arsitek Undip. Dengan tekad, atau lebih bisa disebut nekat aku berpaling dari semua jurusan yang aku rencanakan jadi 1 jurusan yang aku fokuskan, Teknik Arsitektur. Aku ungkapkan semua keinginanku untuk melanjutkan study yang aku pilih ke orang tua ku, walapun mereka sedikit kaget mendengarnya, karena tiba-tiba saja aku "banting stir", tapi, mereka setuju dan membebaskan ku memilih apapun yang aku ingin pilih.

Beberapa hari sebelum penutupan SNMPTN Undangan akhirnya aku daftar dan segera registrasi. Aku membuang semua rencana awalku dan melupakan jurusan-jurusan lain yang ingin aku ikuti.

Saat pendaftaran, aku pun masih galau. Karena yang aku tuju Arsitek Undip tok, benar-benar ngga ada jurusan dan universitas yang aku ingin lagi. Kali ini aku konsultasi lagi dengan Ayahku. Beliau memberikan saran untuk tetap memilih universitas yang dekat dengan daerahku. Padahal aku tadinya udah nekat cuma mau pilih Undip, tapi kata Ayahku jangan membuang-buang kesempatan. Kesempatan sekecil apa pun harus kita ambil. 

Dan, akhirnya, aku memilih IPB deh, karena yang aku tau disitu juga ada Arsiteknya --Arsitektur Landscape--  walau masih ada universitas yang arsiteknya lebih bagus, yaa, seenggaknya nilai ku bisalah buat masuk IPB (nyemangatin diri sendiri, saat itu).

Sudah selesai ke-galau-an ku tentang pilihan universitas, sekarang yang aku galau-kan adalah jurusan yang harus aku pilih. Karena masing-masing universitas memberikan kesempatan untuk memilih 2 jurusan yang kita ingin. Aku hanya punya 1 jurusan yang aku ingin, tapi karena ngga mau buang-buang kesempatan, yaudah deh aku mencari jurusan yang kira-kira nilai ku mampu menopang jurusan itu. 

Aku sempat ingin memilih Ilmu Gizi-nya Undip dan IPB tapi niat itu aku batalkan, lalu berfikir untuk masuk Kesehatan Masyarakat, Agribisnis, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota...................sampai setengah jam kemudian dengan tekad dan nekat akhirnya aku memilih Teknik Sipil Undip dan Teknik Sipil & Lingkungan IPB. Jurusan yang sama saja dengan Teknik Arsitektur, tidak pernah aku tahu asal usulnya. Benar-benar nekat, bukan tekad!

Ke-galau-an berikutnya adalah........aku harus menempatakan pilihan pertamaku Undip dulu atau IPB dulu? Dan, setengah jam kemudian pula, aku memilih Undip dulu baru IPB, ini konyol sumpah. Dari sekian banyak orang yang mau masuk Undip mungkin mereka akan menempatkan IPB jadi pilihan pertama dulu. Tapi ini kan AKU!!! Beda dengan orang lain~

Finally, Pilihan ke-1 Universitas Diponegoro (1. Teknik Arsitektur, 2. Teknik Sipil), Pilihan ke-2 Institut Pertanian Bogor (3. Arsitektur Landscape, 4. Teknik Sipil dan Lingkungan).

Kemudian, aku juga meng-upload sertifikat prestasiku. Yaaah, siapa tau bisa jadi pertimbangan petinggi-petinggi disana untuk menerimaku di salah satu universitas tersebut. Walaupun aku yakin aku ngga bakal diterima di IPB, sudah jelas bangetkan......IPB mana mau di duakan cintanyaaaaaah .___.v

Sudah selesai registrasi dan bla bla bla...... aku langsung merasa tenang, seperti beban di pundakku sudah terangkat. Aku seperti bebas walau masih dag-dig-dug.

Tapi ternyata......... masih ada masalah lagi yang membuatku menangis dan menangiiiiiiiiiis :")


to be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar